Saturday, January 14, 2012

Friday, January 13, 2012

Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

OHSAS 18001Manfaat pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bawah standar OHSAS 18001 adalah:
* gambar pasar Perbaikan, komitmen perusahaan untuk pencegahan risiko di perusahaan-perusahaan.
* Peningkatan profitabilitas dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.
* Peningkatan daya saing dengan memenuhi persyaratan otoritas publik dan pelanggan, memberikan keuntungan melalui kompetisi

Training Road Map to OSHAS 18001-2007

Pelatihan Road Map to OSHAS 18001-2007Dalam era globalisasi penampilan K3 sudah menjadi kebutuhan dan persyaratan global, termasuk Indonesia. Setiap perusahaan wajib dan di tuntut menerapkan sistem manajemen K3. Yang mana Sistem Manajemen K3 ini lebih berguna untuk mencegah kerugian akibat kecelakaan, kebakaran juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan meningkatkan daya saing bagi perusahaan.
Apa Saja Sistem Manajemen K3 yang di pilih?
Tentu saja semua ini telah diakui di seluruh dunia dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan multinasional, yaitu OHSAS 18001 (Occupational Health and Safety Assessment System). Pelaksanaan atau peranan OHSAS 18001 dianggap sulit, tetapi dapat secara efektif diimplementasikan dan dengan mudah di laksanakan jika dibuat seperti dan diarahkan secara terarah melalui Road Map OHSAS 18001
What is Road Map OHSAS 18001
Yang di maksud di sini adalah Pedoman penerapan OHSAS 18001 ini dilakukan secara langkah demi langkah, yang meliputi 20 langkah untuk mendapatkan sertifikat. Sistem ini dirancang oleh apara ahli K3 yang akan dapat membantu Anda dengan mudah menerapkan SMK3. Melalui workshop ini, peserta akan dilatih dan di perkenalakn langkah demi langkah dalam penerapan OHSAS 18001 di suatu perusahaan.
ROAD MAP OHSAS 18001 TERDIRI DARI 4 PHASES DAN 20 LANGKAH YAITU:
PHASE 1: POLICY AND PLANNING
Step 1 Action Team
Step 2 Management System Scope
Step 3 Initial Review
Step 4 OHS Policy
Step 5 Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control
Step 6 Legal and Other Requirements
Step 7 Objectives and Targets
Step 8 OHS Management Program (s)
PHASE 2: IMPLEMENTATION
Step 9 Structures and Responsibility
Step 10 Training, Awareness and Competence
Step 11 Communication
Step 12 OHS System Documentation
Step 13 Document Control
Step 14 Operational Control
Step 15 Emergency Preparedness and Response
PHASE 3: EVALUATION AND REVIEW
Step 16 Monitoring and Measurement
Step 17 Accident, Incident, Nonconformance and corrective and Preventive Action
Step 18 Record
Step 19 OHS Management System Audit
Step 20 Management Review
PHASE 4 : CERTIFICATION
TUJUAN
- Memahami prinsip-prinsip dalam system OHSAS 18001 dan menguasai kontrol semua aspek dari sistem ini.
- Memahami dan menguasai langkah-langkah untuk menerapkan OHSAS 18001 dengan mudah dan nyaman(praktis).
SERTIFIKAT
Seperti biasanya Peserta yang telah mengikuti pelatihan ini akan mendapatkan sertifikat dari PROSAFE INSTITUTE (Akreditasi DEPNAKERTRANS RI)

Identikasi Bahaya dengan Teknik Semi Proaktif

Identikasi Bahaya dengan teknik semi ProaktifTeknik ini di sebut juga teknik belajar dari pengalaman orang lain karena kita tidak perlumengalaminya sendiri.Teknik ini lebih baik karena tidak perlu mengalami sendiri setelah itu baru mengetahui adanya bahaya. Namun tekni ini juga kurang efektif Kerena:
• Tidak semua bahaya telah di ketahui atau pernah menimbulkan dampak kejadian kecelakaan.
• Tidak semua kejadian di laporkan atau di informasikan kepada pihak lain untuk di ambil sebagai bahan pelajaaran
• Kecelakaaan telah terjadi yang berarti tetap menimbulkan kerugian, walaupun meimpa pihak lain
Sejalan dengan hal ini, OHSAS 18001 mensyratkan untuk melakukan penyelidikan kecelakaan sebagai Lesson Learning agar kejadian serupa tidak telung kembali.Akan tetapi, masih ada aggapan bahwa kecelakaan merupakan aib bagi perusahaan, sehinggga data-data dan informasi tentang kejadian sulit di peroleh.Jika di ekspose.Mungkin kejadianya sudah di poles sedemikan rupa sehinga tidak sesuai lagi dengan fakta kejadian sebenarnya.

Management Representative K3

Management Representative K3Organisasi harus menunjuhkan seorang atau lebih anggota manajemen puncak dengan tanggung jawab spesifik untuk K3,di samping tanggung jawab lainnya, dan menetapkan peran dan wewenang untuk :
1. Memastikan bahwa system manajemen K3 ditetapkan,dijalankan dan dipelihara sesuai dengan standar OHSAS ini
2. Memastikan bahwa laporan mengenai kinerja system manajemen K3 disampaikan kepada manajemen punjak untuk kajian dan digunakan sebagai dasar untuk peningkatan system manajemen K3.
Manajemen punjak yang ditunjuhkan (misalnya dalam suatu organisasi yang besar,anggota dewan direksi atau komite eksekutif) dapat didelegasi sebagai tanggung jawabnya kepada perwakilan manajemen dibawahnya yang masih memagang akuntabilitasnya.
  • Identitas manajemen punjak yang ditujuhkan harus diketahui semua pekerja di bawah pengendalian organisasi
  • Semua yang ditujuhkan dengan tanggung jawab manajemen harus menujuhkan kometmennya untuk peningkatan kinerja K3 berkelanjutan.

Objektif dan Program K3

Objektif dan program K3Berdasarkan hasil identifikasi,penilaian dan pengendalian risiko yang telah dilakukan,OHSAS 18001 mensyaratkan untuk meyusun objektif dan program kerja
  • Organisasi harus menetapkan,menjalankan dan memilihara dokumen objektif K3 pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi.
  • Objektif sebisa mungkin dapat terukur,konsisten dengan kebijakan K3 termasuk komitmen untuk mencegahan cedera dan penyakit akibat kerja,pemenuhan pensyaratan hukum yang berlaku dan pensyaratan lainnya yang diacu organisasi dan untuk penngkatan berkelanjutan.
  • Ketika menetapkan dan mengkaji objektifnya,organisasi harus memasukan kedalam pertimbangan tentang persyaratan perundangan dan pensyaratan lainnya yang diuacu organisasi,dan risiko K3. Termasuk juga opsi teknologi,finasial,operasianal dan persyaratan bisnis dan pandangan dari pihak terkait yang relevan.