Wednesday, December 7, 2011

Memahami LEL (Lower Explosive Limit) dan UEL (Upper Explosive Limit)

Ada satu parameter penting yang terkait dengan gas mudah terbakar (flammable gas). Parameter tersebut adalah LEL atau Lower Explosive Limit.
Apa sebenarnya LEL itu? LEL dapat didefiniskan sebagai konsentrasi terendah gas mudah terbakar di dalam udara, dimana pada konsentrasi tersebut gas masih bisa terbakar apabila terdapat sumber api.
Sedangkan UEL atau Upper Explosive Limit adalah konsentrasi maksimum gas mudah terbakar di udara yang masih dapat terbakar apabila terdapat sumber api atau percikan api.
Setiap gas mudah terbakar memiliki nilai LEL dan UEL yang berbeda. Sebagai contoh, gas hidrogen atau H2 nilai LEL nya adalah 4% dan UEL nya 75%. Sedangkan gas etilene (C2H4) LEL nya adalah 2.7% dan UEL nya adalah 36%. Nilai LEL dan UEL untuk beberapa gas mudah terbakar dapat anda temukan di sini.
Mengapa LEL amat penting?
Sebenarnya nilai LEL dan UEL untuk setiap gas bisa kita temukan dalam MSDS masing-masing gas. Lalu buat apa sih kita tahu LEL gas mudah terbakar?
OK, sekarang mari kita ambil contoh. Pada saat kita akan melakukan pengelasan atau perbaikan pada sebuah reaktor misalnya yang melibatkan api, maka sebelum pekerjaan pengelasan atau welding bisa dilakukan maka kita harus mengukur konsentrasi gas mudah terbakar di dalam reaktor dan udara disekitarnya terlebih dahulu.
Batas maksimalnya adalah nilai LEL tadi. Biasanya, nilai yang cukup aman kita ambil maksimal 10% dari LEL. Maka untuk gas hidrogen atau H2, LEL yang terukur maskimal adalah 0.4%. Baru setelah itu pekerjaan pengelasan bisa dilakukan.
Di dalam prakteknya, nilai LEL yang terukur tersebut dimasukkan ke dalam hot work safety permit form. Hot work safety permit adalah surat izin kerja untuk pekerjaan yang melibatkan sumber api atau panas dan sangat umum ditemukan dalam operasional pabrik kimia maupun petrokimia.

No comments:

Post a Comment